Ngantor di Kel. Sindang Sari, Warga Curhati Bima dari Masalah Kebersihan, Pelebaran Jalan
Usai memimpin upacara di Aula SMK Negeri 4 Kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya melanjutkan agendanya dengan melaksanakan kegiatan Ngantor di Kelurahan Sindang Sari, Jalan Wangun No.332, Bogor Timur, Senin (28/11/2016). Kegiatan yang diawali penyampain profil kelurahan oleh Lurah Sindang Sari Yus Muslih dimanfaatkan secara maksimal untuk menyampaikan permasalahan yang tengah dihadapi. Mulai dari masalah kebersihan, sampah hingga usaha warga dalam penanganan bencana.
"Keterbatasan lahan untuk pembangunan posyandu dan Bank sampah menjadi kendala tersendiri bagi Kelurahan Sindang Sari. Belum lagi kurangnya partisipasi dan pemahaman dari warga," jelas Yus Muslih.
Kendala tersebut menurut Yus Muslih telah coba dicarikan solusinya. Diantaranya dengan meningkatkan koordinasi bersama masyarakat dalam mencari lahan untuk Tempat Pembuatan Sampah Sementara (TPS) dan memberikan pembinaan dan penyuluhan pada warga akan pentingnya menjaga kebersihan, keindahan dan ketertiban.Sementara itu Burhanudin warga RW. 03 menyampaikan permohonan agar diberikan satu kontanier sampah bagi warga. Dengan adanya kontainer, diharapkan, masalah sampah diwilayahnya cepat terselesaikan. "Untuk penanggulangan bencana kami sedang merancang sebuah komunikasi radio agar memudahkan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi. Untuk itu kami meminta dukungan dari Pemkot Bogor," tuturnya.
Hal berbeda diutarakan Ketua RW.06 Tata Sumintarja. Ia meminta agar Pemkot Bogor membantu pembangunan pintu masuk menuju TPU yang luasnya mencapai 1000 m persegi. Ia juga meminta perlebaran jalan akses masuk menuju SMK Wikrama. Hal ini terkait dengan seringnya sekolah tersebut mendapat kunjungan dari daerah lain dalam dan luar negeri.Sementara warga Sindang Sari lainnya menyampaikan permasalahan kompleks di sekitar simpang Ciawi yang sudah tidak nyaman. Warga mengungkapkan di sekitar Bunderan Ciawi kini menjadi lokasi parkir kendaraan. Selain itu juga disampaikan pengajuan roda sampah yang belum terealisasi dan keluhan atas padamnya PJU.
Menanggapi keluhan dam aspirasi warga Kelurahan Sindang Sari, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta aparatur wilayah kelurahan untuk lebih sering turun ke lapangan. Menurut Bima, yang lebih paham dan tahu mengenai wilayahnya adalah aparatur wilayah itu sendiri. “Untuk itu harus ada solusi dan solusinya ada yang bisa langsung dikoordinasikan dan ada juga yang perlu diproses," jawab Bima.
Dengan didampingi Kepala Disbima dan SDA serta Kepala DKP Kota Bogor, Bima mengusahakan agar setiap keluhan warga dapat dikoordinasikan dan dapat ditangani. Setidaknya apa yang diminta dan diharapkan warga dapat direspon dengan baik. Bima memberikan contoh perihal efek dari pembangunan Tol BOCIMI.Saya minta Disbima untuk mengeceknya," ujar Bima yang mengapresiasi terkait radio komunikasi dan akan mengkoordinasikan melalui Kominfo. Dalam kesempatan itu, Bima juga berpesan agar wilayah memiliki UMKM unggulan. Menurut Bima, potensi yang maksimal bila tidak diimbangi dengan koordinasi yang baik pada akhirnya menjadi stagnan. “Karenanya saya targetkan Kepala UMKM untuk tentukan produk unggulan setiap wilayah," terang Bima.
Terkait keamanan di bunderan Ciawi, Bima menerangkan telah berkoordinasi dengan pihak Polresta Bogor Kota. bima menjelaskan, saat ini sedang diusahakan konsep pembangunan terminal batas kota agar lebih tertib dan teratur.Diakhir Bima bersama Kepala Bagian Tata Pemerintahan, Kepala Disbima, Kepala DKP, Camat Bogor Timur dan Lurah Sindang Sari mengunjungi rumah warga yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Rombongan juga mengunjungi sentra pembuatan semprong dan kripik pangsit Bapak Wagyo serta kreativitas warga dalam membuat boneka kecil di Rt.03/06 karya rumah produksi bernama Safira Toys. Rumah Produksi pimpinan Ibu Lina Kismawati ini telah berjalan selama 6 tahun dan telah memiliki 10 karyawan.